Sabtu, 04 Juli 2009

kebahagiaan


Banyak sekali cara - cara orang mencari kebahagian didunia yang fana ini. dan sampai melakukan apa saja untuk mencapainya. dan yang lebih mengiris hati lagi orang - orang cenderung menyiksa dirinya sendiri contohnya saja seperti pemakai narkoba, mereka rela menghabiskan uangnya sampai berjuta - juta hanya untuk membeli kenikmataan sesaat, padahal sudah banyak peringatan yang nyata terhadap psikotropika tersebut baik di media masa, stiker, poster dll.
Tapi tidak tahu mengapa konsumennya bukanya semakin menurun malah semakin meningkat. aneh bukan? selain itu juga ada lagi yang mencari kebahagiaan dengan cara keclubing, disana juga mereka membeli minuman beralkohol yang harganya juga sampai jutaan. nah dari contoh kehidupan itulah kenapa saya menulis tentang kebahagiaan ini.
Sekarang saya ingin bertanya 1. kebahagiaan itu berasal dari mana sih? pastinya dari dalam diri kita bukan. atau lebih spesifik lagi hati kita. saat kita mendengar musik dengan lagu yang indah. maka rasa kebahagiaan itu akan timbul dengan sendirinya, dan mungkin akan selalu dikenang seumur hidupnya. namun bila pemakai narkoba saat mereka mengonsumsi narkoba mereka serasa melayang, tenang, dan damai, namun itu berlalu begitu cepat namun dampak pada kesehatan si pemakai akan terasa begitu lama hingga si pemakai mengonsumsi lagi.
Dengan begitu kita bisa menarik benang merah dimana ada kebahagiaan yang sesaat dan ada kebahagiaan abadi yang selalu tertanam di dalam benak kita. sekarang pertanyaan yang ke 2. pernahkah anda mengalami mendengar musik yang indah dari player kita atau musik dari dentuman speaker clubing yang begitu semangat dan menghibur namun hati anda tidak bahagia? nah disinilah Allah yang maha berkuasa menunjukkan kekuasaanya. kenapa saya bisa bilang begitu karena kita berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya innlalillahi wainnalillahi raaji'un. badan kita diciptakan olehnya begitu juga hati kita. jadi kehendak Allah mau dibolak balikpun tetap kehendaknya, jangankan mudarat yang baikpun manusia terkadang tidak stabil contohnya sholat hari ini kita tepat waktu besok kurang 1 menit, lusa tepat waktu lagi. percaya tidak? seperti diisyaratkan Rasulullah saw bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang.
Maka dengan itu pula kita bisa mengabil kesimpulan bahwa kebahagiaan itu datang dari Allah, sedangkan dunia ini hanya sekedar obyek Allah semata, untuk itu bila menginginkan kebahagiaan didunia maupun di akhirat mengapa kita tidak memohon kepada penguasa dunia dan akhirat beserta seluruh isi alam. tiada lain dan tiada bukan Allah SWT, kurang apa lagi coba agama sudah disempurnakan, kenikmatan sudah jelas, ketenangan pasti, kurang contoh lagi? anda pasti pernah puasakan? saat bulan Ramadhan azan magrib datang tanda kita umat muslim untuk berbuka puasa, saat itu pulalah hati kita seperti merasakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya walaupun ditukar dengan nikmat duniawi ini. padahal makanan kita tidak semewah makanan kerajaan, bagaimana pernah merasakannya bukan? selain itu juga bila kita berdoa saat kita berbuka insyaallah doanya dikabulkan. bagaimana indah bukan, nikmat, tenang, damai dan pastinya BAHAGIA.^^v


0 komentar:

Posting Komentar